Apa itu neurodiversitas dalam dunia Medis – Neurodiversity menggambarkan gagasan bahwa orang mengalami dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka dalam berbagai cara; tidak ada satu cara “benar” dalam berpikir, belajar, dan berperilaku, dan perbedaan tidak dilihat sebagai kekurangan.
Apa itu neurodiversitas dalam dunia Medis
Sebelum masuk lebih dalam lagi mengenai neurodiversitas yuk mari kita sama – sama jaga kesehatan di masa pandemic seperti saat ini. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan Anda secara rutin Anda dapat mengetahui berbagai macam keluhan Anda dengan memilih Paket Medical Check Up di Indonesia.
Baca Juga: Atasi Nyeri Otot Di saat WFH
Kata neurodiversity mengacu pada keragaman semua orang, tetapi sering digunakan dalam konteks gangguan spektrum autisme (ASD), serta kondisi neurologis atau perkembangan lainnya seperti ADHD atau ketidakmampuan belajar. Gerakan neurodiversity muncul selama tahun 1990-an, bertujuan untuk meningkatkan penerimaan dan inklusi semua orang sambil merangkul perbedaan neurologis. Melalui platform online, semakin banyak orang autis dapat terhubung dan membentuk gerakan advokasi diri.
Baca Juga: Cara mencegah Diabetes di Usia Muda
Pada saat yang sama, Judy Singer, seorang sosiolog Australia, menciptakan istilah neurodiversity untuk mempromosikan kesetaraan dan inklusi “minoritas neurologis.” Meskipun ini terutama merupakan gerakan keadilan sosial, penelitian dan pendidikan neurodiversitas semakin penting dalam cara dokter memandang dan merawat disabilitas dan kondisi neurologis tertentu.

Kata-kata penting dalam neurodiversity
Pendukung neurodiversity mendorong bahasa yang inklusif dan tidak menghakimi. Sementara banyak organisasi advokasi disabilitas lebih memilih bahasa orang pertama (“seseorang dengan autisme,” “seseorang dengan sindrom Down”), beberapa penelitian telah menemukan bahwa mayoritas komunitas autis lebih memilih bahasa identitas-pertama (“orang autis”).
Baca Juga: Penyebab Nyeri Punggung yang jarang Diketahui
Oleh karena itu, daripada membuat asumsi, yang terbaik adalah bertanya langsung tentang bahasa yang disukai seseorang, dan bagaimana mereka ingin disapa. Pengetahuan tentang keragaman neurologis dan bahasa yang sopan juga penting bagi dokter, sehingga mereka dapat merawat kesehatan mental dan fisik orang-orang dengan perbedaan perkembangan saraf.
Keanekaragaman saraf dan gangguan spektrum autisme
Gangguan spektrum autisme (ASD) dikaitkan dengan perbedaan dalam komunikasi, pembelajaran, dan perilaku, meskipun dapat terlihat berbeda dari orang ke orang. Orang dengan ASD mungkin memiliki berbagai kekuatan, kemampuan, kebutuhan, dan tantangan. Misalnya, beberapa orang autis mampu berkomunikasi secara verbal, memiliki IQ normal atau di atas rata-rata, dan hidup mandiri. Orang lain mungkin tidak dapat mengomunikasikan kebutuhan atau perasaan mereka, mungkin berjuang dengan perilaku berbahaya dan berbahaya yang memengaruhi keselamatan dan kesejahteraan mereka, dan mungkin bergantung pada dukungan di semua bidang kehidupan mereka.
Selain itu, bagi sebagian penyandang autisme, perbedaan tersebut mungkin tidak menimbulkan penderitaan bagi orang itu sendiri. Di sisi lain, penderitaan mungkin diakibatkan oleh hambatan yang dipaksakan oleh norma-norma sosial, yang mengarah pada pengucilan dan ketidakadilan sosial.
Baca Juga: Waspada akan Nyeri di Pergelangan Tangan
Evaluasi dan pengobatan medis penting bagi individu dengan ASD. Misalnya, menegakkan diagnosis formal dapat memungkinkan akses ke layanan sosial dan medis jika diperlukan. Penjelasan diagnostik dapat membantu individu atau keluarga mereka memahami perbedaan mereka dengan lebih baik dan memungkinkan koneksi komunitas.
Selain itu, kondisi perkembangan saraf juga dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan lain yang memerlukan pemantauan atau perawatan ekstra. Adalah penting bahwa orang-orang yang membutuhkan dan menginginkan dukungan atau intervensi perilaku untuk mempromosikan keterampilan komunikasi, sosial, akademik, dan kehidupan sehari-hari memiliki akses ke layanan ini untuk memaksimalkan kualitas hidup dan potensi perkembangan mereka. Namun, pendekatan intervensi tidak bisa menjadi satu ukuran untuk semua, karena semua individu akan memiliki tujuan, keinginan, dan kebutuhan yang berbeda.
Membina keragaman saraf di tempat kerja
Stigma, kurangnya kesadaran, dan kurangnya infrastruktur yang tepat (seperti pengaturan kantor atau struktur kepegawaian) dapat menyebabkan pengucilan orang-orang dengan perbedaan perkembangan saraf. Memahami dan merangkul keragaman saraf di komunitas, sekolah, pengaturan perawatan kesehatan, dan tempat kerja dapat meningkatkan inklusivitas untuk semua. Penting bagi kita semua untuk menumbuhkan lingkungan yang kondusif bagi keragaman saraf, dan untuk mengenali dan menekankan kekuatan dan bakat individu setiap orang sambil juga memberikan dukungan untuk perbedaan dan kebutuhan mereka.
Bagaimana pengusaha dapat membuat tempat kerja mereka lebih ramah terhadap keragaman saraf?
Tawarkan penyesuaian kecil pada ruang kerja karyawan untuk mengakomodasi kebutuhan sensorik apa pun, seperti:
- Sensitivitas suara: Tawarkan kamar kecil yang tenang, komunikasikan suara keras yang diharapkan (seperti latihan kebakaran), tawarkan headphone peredam bising.
- Taktil: Memungkinkan modifikasi seragam kerja biasa.
- Gerakan: Izinkan penggunaan mainan gelisah, izinkan istirahat gerakan ekstra, tawarkan tempat duduk yang fleksibel.
Itu dia beberapa yang dapat kami jelaskan untuk Anda semua mengenai neurodiversitas. Ingin mendapatkan informasi menarik lainnya seputar kesehatan? Yuk kunjungi situs dari Plazamedis untuk mendapatkan informasi serta pelayanan menarik seputar Paket Medical Check Up terpadu.