Apa itu Data Center? Mengapa tidak boleh asal memilihnya? – Data center atau pusat data sudah menjadi kebutuhan bisnis utama. Terutama mereka yang menjalankan bisnis online atau berada di industri teknologi informasi.

Pasalnya, data center berisi server dan perangkat IT lainnya yang berguna untuk membuat website bisnis selalu dapat diakses secara online dan mendukung produktivitas bisnis secara keseluruhan.

Apa itu Data Center? Mengapa tidak boleh asal memilihnya?

Jadi apa itu pusat data? Mengapa tidak memilih pusat data secara sembarangan? Apa spesifikasi yang direkomendasikan?

Jangan khawatir, pada kesempatan kali ini kami sudah merangkum untuk Anda semua penjelasan dari salah satu situs Jasa SEO ternama di Indonesia mengenai Apa itu Data Center, so tunggu apalagi Anda akan mempelajari semuanya secara detail pada artikel ini!

Apa itu data center dan fungsinya?

Pusat data adalah fasilitas yang berisi infrastruktur TI untuk menyimpan dan memproses data. Telah digunakan oleh banyak pihak, termasuk instansi pemerintah, organisasi, dan bisnis.

Dulu, setiap instansi umumnya memiliki data center sendiri. Badan juga harus menentukan teknologi yang akan digunakan dan strategi pengelolaannya.

Baca Juga: Cara membuat Artikel yang Berkualitas

Namun, saat ini sudah banyak data center yang bisa digunakan bersama-sama. Instalasi ini dikenal sebagai penempatan.

Manajer penempatan akan memilih infrastruktur terbaik dan teknologi terkini untuk memastikan layanan penyimpanan data yang optimal.

Selain itu, dengan infrastruktur cloud, penggunaan lokasi pusat data menjadi lebih efektif. Tidak perlu khawatir tentang privasi data Anda karena server dapat membagikan sumber dayanya melalui perangkat lunak.

Apa itu Data Center? Mengapa tidak boleh asal memilihnya?

Setiap pengguna di pusat data akan memiliki sumber dayanya sendiri, sehingga satu pengguna tidak dapat mengakses data pengguna lain.

Jadi apa peran pusat data? Data center dapat digunakan untuk berbagai fungsi tergantung penggunanya, antara lain:

  • Menyimpan dan memproses data perusahaan
  • Komunikasi dan kolaborasi internal melalui email dan aplikasi berbagi file
  • Jalankan aplikasi manajemen hubungan pelanggan (CRM)
  • Mengakomodasi lalu lintas situs web atau aplikasi web
  • Menjalankan game online
  • Data besar, kecerdasan buatan, dan pembelajaran mesin

Cara kerja Data Center

Pengoperasian pusat data tergantung pada penggunaannya. Beberapa menggunakan server dan fasilitas lain untuk berbagai tujuan pada saat yang bersamaan. Namun, ada juga yang hanya menggunakannya untuk penyimpanan data.

Manajemen pusat data juga berbeda. Pusat data perusahaan akan dikelola secara mandiri.

Baca Juga: Strategi Tepat Sosial Media Marketing

Pusat data sewaan umumnya menetapkan bahwa lembaga penyewaan bertanggung jawab untuk menyediakan dan mengelola infrastruktur TI. Namun, pemilik pusat data mengelola listrik, keamanan, dan pemeliharaan situs.

Jadi apa yang ada di pusat data?

Secara umum, ada tiga komponen utama dalam sebuah data center, yaitu:

  • Infrastruktur komputasi – Kumpulan drive yang berfungsi untuk mendukung berbagai aplikasi yang diperlukan, seperti RAM dan prosesor, di PC Anda.
  • Infrastruktur penyimpanan data – Kumpulan fasilitas penyimpanan data dan cadangannya. Di PC Anda, tugasnya sama seperti untuk hard drive atau solid state drive.
  • Infrastruktur Jaringan – Kumpulan alat yang menghubungkan pusat data ke dunia luar, termasuk sakelar, router, dan firewall.

Selain ketiga komponen utama tersebut, data center juga harus dilengkapi dengan infrastruktur pendukung yang meliputi:

  • Sumber Daya Cadangan: Uninterruptible Power Supply (UPS) dan generator untuk memastikan daya menyala setiap saat.
  • Pengkondisian ruangan: sistem pendingin dan pemanas, ventilasi dan pemadam kebakaran untuk menjaga kondisi di pusat data.
  • Infrastruktur keamanan: kontrol akses seperti sistem keamanan biometrik dan kamera pengintai.

Data center yang baik akan memiliki semua komponen dan infrastruktur yang disebutkan di atas. Apalagi jika didukung dengan infrastruktur cadangan sehingga data center dapat berjalan dengan lancar meskipun ada hambatan atau pemeliharaan.

Namun, ada cara yang lebih mudah untuk menemukan pusat data yang baik, yaitu dengan memeriksa tingkat pusat data.

Jenis pusat data

Tingkat pusat data berarti kualitas pusat data. Menurut Uptime Institute, ada empat tingkatan pusat data. Level 4 memiliki kualitas terbaik, sedangkan Level 1 adalah kualitas terendah.

Berikut penjelasan lengkapnya:

Tingkat 1

Jika Anda menginginkan kualitas, pusat data Tingkat 1 harus menjadi pilihan terakhir. Yang mana alasannya?

Komponen utama pusat data Tingkat 1, seperti komputasi, penyimpanan, dan perangkat jaringan, tidak didukung. Ini berarti bahwa hanya satu komponen bermasalah yang akan menyebabkan downtime (tidak dapat digunakan).

Tidak hanya itu, pemeliharaan fasilitas di data center Tier 1 juga mengharuskan semua komponen dimatikan.

Kelemahan lain adalah kurangnya daya cadangan dan sistem pendingin. Namun, beberapa data center Tier 1 memiliki infrastruktur pendukung seperti itu.

Jika terpaksa menggunakan data center Tier 1, setidaknya pilihlah lokasi yang bebas banjir.

Level 2

Tingkat 2 adalah pusat data yang telah menyediakan sebagian cadangan infrastrukturnya, termasuk komponen dan sumber daya utama. Selain itu, pusat data ini dilengkapi dengan sistem pendingin, tetapi tanpa cadangan.

Server data center Tier 2 juga lebih aman daripada server Tier 1 karena lantainya sudah dinaikkan untuk mencegah air masuk jika ada genangan air.

Meski menawarkan banyak keuntungan yang tidak ada di level 1, downtime masih umum terjadi di level 2. Pasalnya, komponen prosesor harus dimatikan setiap kali dilakukan perawatan.

Tingkat 3

Pusat data Tier 3 berada dalam status N+1, yang berarti semua infrastruktur inti dan pendukung tersedia dan didukung. Selain itu, persyaratan untuk pusat data Tier 3 adalah memiliki cadangan daya 72 jam.

Itulah mengapa waktu henti pusat data Tingkat 3 jauh lebih sedikit.

Namun, pusat data Tingkat 3 tidak sepenuhnya bebas dari batasan. Perbaikan darurat infrastruktur dapat mempengaruhi kinerja komponennya.

Tingkat 4

Pusat data Tier 4 adalah pilihan terbaik jika Anda menginginkan kualitas. Tier data center ini berstatus 2N+1, artinya jumlah unit infrastruktur utama dan pendukung bertambah dua kali lipat dan terdapat backup.

Belum lagi, daya cadangan data center yang perlu masuk ke Tier 4 harus cukup untuk 96 jam.

Karena dua keunggulan di atas, dapat dikatakan bahwa data center Tier 4 hampir tidak akan pernah mati. Waktu henti pemeliharaan sebagian besar tidak terpengaruh.

Baca Juga: Keunggulan Desain dengan Penuh Warna

Namun, manfaat pusat data Tier 4 tidak berakhir di situ. Pusat data ini memiliki jalur khusus untuk menjaga koneksi yang stabil dengan bandwidth yang tersedia.

Tidak lupa bahwa level 4 memiliki kemampuan untuk memblokir serangan DDoS. Yang lebih canggih lagi, beberapa di antaranya seperti DCI Indonesia menggunakan Wanguard, yang bisa gagal dalam mode sementara, sehingga tidak semua server diblokir.

Kriteria Data Center yang baik

Selain keempat level di atas, kriteria berikut juga dapat membantu Anda mengidentifikasi pusat data yang berkualitas:

  1. Lokasi

Pertimbangan harus diberikan pada lokasi pusat data untuk menjaga efisiensinya. Pertama, data center harus berada di lokasi yang aman dari berbagai bencana alam. Hal ini penting untuk menjaga infrastruktur yang ada di atasnya.

Selain aman dari bencana alam, data center yang baik juga memiliki lantai yang ditinggikan, terutama di area server. Dengan cara ini, peralatan akan terlindung dari genangan air jika terjadi kebocoran pada instalasi.

Kedua, lokasi pusat data harus terjangkau untuk beberapa penyedia jaringan Internet. Jika salah satu provider mengalami masalah, provider lainnya bertindak sebagai backup agar koneksi ke dunia luar selalu terjaga.

Tak lupa, data center harus mudah mendapatkan suplai air agar sistem pendingin bisa berfungsi maksimal.

  1. Skalabilitas

Pengembangan bisnis harus diimbangi dengan sumber daya TI yang tepat. Sebagai contoh, website e-commerce yang semakin ramai pengunjung perlu menambah resource server agar tidak lemot dan tidak lemot.

Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, data center yang Anda gunakan harus memfasilitasi skalabilitas. Artinya, sumber daya dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan pembangunan dalam waktu yang cepat.

  1. Kecepatan pemrosesan data

Sebagai sarana penunjang kelancaran bisnis, sudah selayaknya data center menyediakan pengolahan data yang cepat. Selain itu, beberapa institusi menggunakan data center secara bersamaan.

Untuk itu, Anda perlu memilih data center yang sudah menggunakan prosesor multi-core. Prosesor ini dapat meningkatkan kecepatan pemrosesan data. Dengan cara ini, akses ke data apa pun dapat dilakukan dengan cepat.

  1. Sumber Daya Listrik yang Memadai

Pusat data harus memiliki daya listrik yang baik dan beberapa media cadangan. Minimal harus ada alat penghemat energi, seperti UPS, agar listrik tetap menyala sebelum genset dinyalakan.

Mengapa Anda tidak bisa memilih pusat data saja?

Memilih pusat data yang tepat sangat penting. Jika tidak dilakukan dengan benar, Anda dapat mengalami empat kerugian berikut:

  1. Produktivitas berkurang

Waktu henti di pusat data dapat memengaruhi produktivitas. Misalnya, kasus downtime pusat data Microsoft di Amerika Serikat pada tahun 2018 yang berdampak pada Microsoft Azure, layanan komputasi awan Microsoft.

Sebelas jam waktu henti mencegah banyak pengguna layanan Azure mengakses data dan alat untuk mendukung produktivitas mereka.

  1. Reputasi bisnis yang ternoda

Downtime tidak hanya dapat menurunkan produktivitas, tetapi juga dapat berdampak pada reputasi perusahaan Anda. Salah satu contohnya adalah downtime Slack, aplikasi ruang kerja virtual yang sudah digunakan oleh 600.000 perusahaan.

Pada tanggal 27 Juni 2018, aplikasi mengalami sekitar empat jam tidak aktif karena peningkatan drastis dalam penggunaan jaringannya. Komunikasi bisnis yang mencurigakan menggunakan Slack secara otomatis dibatalkan.

Meskipun ada beberapa alternatif komunikasi yang dapat digunakan, namun banyak pengguna yang masih belum puas dengan kendala tersebut.

  1. Pelanggan yang hilang

Transaksi produk atau jasa secara online sudah menjadi hal yang lumrah. Bisa dibayangkan jika data center tiba-tiba down dan tidak bisa diakses. Konsumen dapat membatalkan transaksi.

Jika masalahnya terlalu panjang, bukan tidak mungkin konsumen beralih ke persaingan, bukan?

Oleh karena itu, situs web e-commerce dan aplikasi web harus mendukung pusat data dengan batasan minimal.

  1. Data yang hilang atau dicuri

Katakanlah Anda menggunakan data center Tier 1 dan tiba-tiba ada banjir di data center. Apa yang terjadi? Data Anda yang tersimpan dapat hilang karena fasilitas penyimpanan yang rusak akibat bencana alam.

Tidak hanya karena gangguan fisik, data center juga bisa menjadi sasaran serangan siber atau cyberattack.

Jika ransomware berhasil menyusup ke server, peretas dapat mengambil alih data Anda. Data mungkin tidak akan pernah dikembalikan atau Anda harus membayar sejumlah besar uang untuk mendapatkannya kembali.

Anda dapat menggunakan layanan yang tersedia untuk meminimalisir kerusakan pada data Anda dengan mudah. Anda dapat menggunakan layanan yang disediakan oleh Jasa SEO Jakarta untuk membantu meringankan pekerjaan Anda.